DUNIA KARYA

DUNIA KARYA
Dalam renungan karyaku tertuangkan.. Lewat tatapan karyaku terangkumkan,.. Karena kesungguhan, karyaku terciptakan...

Sabtu, 22 Januari 2011

hangusnya BUTIR-BUTIR CINTA // tayang-2

Terusan....

Bell pertanda pelajaran kembali dimulai telah berbunya, tapi Aku masih tertegun dalam lamunan. Tanpa seporsi makanan yang tersaji dimeja kantin tempat Aku berkhayal tentang Alex. Tersadar Aku saat salah satu temanku ( Arum ) memperimgatkan, bahwa jam istirahat telah berakhir. Dengan terburu-buru Aku dan Arum bergegas menuju ruang kelas. Saat tepat berada didepan ruang kelas, ternyata Bu Andien ( guru kelasku ) sudah berada didalam ruang kelas.

'' Tokk...ToKkkk...Tok...permisi Bu..maaf kami telat...!!! '', kecap Arum seraya takut. Karena Bu Andien terkenal dengan disiplinya dalam mengajar.

'' Berdiri didepan kelas, sampai pelajaran Ibu berakhir...!!!! '', tegas Bu Andien.

'' Yachh...Ibu.....!! '', keluhku akan hukuman yang Aku dan Arum timpal.

'' JANGAN MEMBANTAH IBU...!!!! '', tegas Bu Andien kembali.

Dihadapan teman-teman kelas, Aku dan Arum mulai menlakukan hukuman yang Bu Andien limpahkan. Terasa pegal dan keram kakiku karena selama jam pelajaran Bu Andien berlangsung, Aku dan Arum tak diijinkan sedetikpun untuk duduk.

'' Tettttt....Tetttttt...''

Bunyì bell kembali berserua, pertanda jam pelajaran untuk satu putaran hari telah selesai.

'' Heeehhh....''

Hela nafasku dan Arum terlepas, lega akan berakhirnya hukuman untuk kami. Setelah proses belajar mengajar benar-benar sudah dìakhiri oleh Bu Andien. Dengan sigap, seraya kuraih tasku yang terbaring lesu dibangku tempat dudukku. Cepat-cepat Aku lekas menghampiri Alex untuk jalankan rencana kami tempo istirahat itu. Tak disangka, ternyata Alex menungguku dengan lantas dìdepan ruang kelasku.

'' Haiii Dhe....jadi kan...?? ''

'' haii juga....ga nyangka loe terima ajakan gue...!!!, gimana ya...ga jadi dch..!!!! '', lontar kataku pura-pura membatalkan rencana, padahal Aku kepengin banget jalan sama Alex.

'' mmmm...YASUDAHLAH...!!! Memang ga pantas Aku jalan sama kamu...:-( ''

Dengan tampang murungnya, Alex lalu pergi beralih dari tatapanku.

'' ALEXxxx....GUE MAU JALAN SAMA LOE...!!!! '', teriaku ungkapkan kenyataan akan inginku.

'' BENARKAH....????? '', gema suara Alex, pertanyakan kepastianku.

'' BENAR KOkk....!!! '', jelasku.

Alex tersenyum merekah mendengar kepastianku untuk jalan bersamanya. Seraya kami melaju ke suatu tempat, dimana Alex mengajaku untuk mengitari perkampungan kumuh yang tak jauh dari lokasi sekolah kami.

Sesampainya di tempat, puluhan anak-anak menyambut Alex dan memanggilnya dengan sebutan Bang Guru. Aku bertanya-tanya dengan sebutan itu.

Aku mengikuti jejak Alex, kemana dia melangkah pergi. Disepanjang perjalanan menelusuru perkampungan tersebut, semua orang mengenal Alex. Sampai disuatu lokasi, berupa gubug yang terbuat dari bahan bangunan seadanya, Alek dan anak-anak berkumpul. Disitu Aku mulai merangkum satu hal yang akan dilakukan Alex pada anak-anak, yakni Alex seorang guru pembimbing untuk mereka. Ternyata dugaanku tepat, Alex memang benar-benar jadi guru pembimbing untuk mereka.

Setelah Alex selesai mengajar anak-anak, kucoba hampirinya.

'' Lex....Gue ga nyangka, jiwa sosial loe untuk anak negeri ini tinggi juga...!!!! '', gumam salutku akan jiwa malaikatnya.

'' ya...kalau tidak kita yang membina mereka, siapa lagi....??? PEMERINTAH KITA SEMUANYA BUSUK...!!!! '', ungkap Alex berseterukan emosi.

'' hmmmm.....'',

Aku hanya bisa tersenyum akan semua itu. Disitu juga rasaku mulai meningkat pada Alex.

Bersama Alex, Aku temukan rasanya kepeduian akan sesama umat manusia. Dalam seminggu hampir tiga kali Alex mengajaku ketempat itu.

Karena terlalu seringnya Aku dan Alex bersama, perlahan Aku benar-benar tahu pribadi Alex. Serta tak bisa kualihkan rasaku, kalau Aku benar-benar sudah larutkan cintaku dalam muara pribadinya yang bijaksana.

Selama kurang lebih dua bulan, kebersamaan yang kami lakukan. Tepat didepan anak-anak bimbingannya, Alex curahkan isi hatinya padaku. Dengan senang hati, Aku terima tawaran cinta persembahañnya. Dengan diiringi sorak sorai anak-anak bimbingannya, akhirnya kamipun jadian. Layaknya seorang kekasih yang dilanda kasmaran dan menunggu kesempatan yang tepat untuk mencurahkan. Kamipun berpelukan, seakan tak menghiraukan anak-anak yang melihat.

Hatiku berbunga-bunga, karena akhirnya rasaku dan rasanya bercengkrama juga. Diperkampungan kumuh yang mulanya tak pernah kujamah, disitu juga saksi cintaku dan Alek memadu asmara.



________________ PERJALANAN CINTA.



Sehari setelah Aku dan Alek berpacaran,......


putusan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar