DUNIA KARYA

DUNIA KARYA
Dalam renungan karyaku tertuangkan.. Lewat tatapan karyaku terangkumkan,.. Karena kesungguhan, karyaku terciptakan...

Sabtu, 22 Januari 2011

hangusnya BUTIR-BUTIR CINTA // tayang-1

Sendiri kuterpaku, dalam hujaman rindu akan keindahan cintaku dimasa lalu, tepatnya dua tahun yang lalu. Aku ( Dhede ) memiliki seorang kekasih ( Alex ) yang sangat kusayangi dan kucintai. Bersamanya kulabuhkan hati juga rasaku, karenaku merasa nyaman dan terlindungi setiap kali jalan bersamanya dulu . Kini Alek berubah dan Aku hanya jadi bandara, pusat luncuran amara saat hatinya menghujam pilu. Aku seakan tak ada gunanya lagi untuknya. Dia kini suka mainkan perasaanku, dengan gonta-ganti pasangan tanpa hiraukan perasaanku. Aku inginkan Alek seperti dulu lagi, yang mau mencintai dan menerimaku apa adanya.


________DUA TAHUN SILAM.

__________________________



Pertama Aku mengenal Alek, dengan tingkah lugunya yang malu-malu. Alek memcoba menghampiriku yang sedang duduk terpaku dalam kesendirianku diwaktu jam istirahat sekolahku. Aku yang termenung memikirkan ujian yang akan segera berlangsung, tertatap memahah pandangi hamparan angkasa luas biru dihalaman sekolahku.

'' Hai....boo...bolehkah Aku duduk sebelah kamu....??? '', sapa Alek malu-malu, dengan terlihat jelas getar tubuh dan gagap kata yang terlontar dibibirnya.

'' Ngapain Loe...tempat lain banyak tuh....!!! '', gertaku meluruhkan proses pendekatan seorang Alek.

Mendengar gertak kata dariku, Alex seraya pergi menjauh dariku dengan posting tampang lesu.

Selama hampir sebulan Aku tak pernah menjumpai Alek lagi. Walaupun satu sekolah bareng sama Aku, dia seakan sirna melenyap raga.

Tapi dia hadir kembali, saat Aku mengalami suatu kejadian percobaan pemerkosaan di gang sepi lintas menuju rumahku. Sewaktu Aku pulang sekolah tepatnya, Aku dihadang oleh empat pemuda pemabuk yang sangat hobi memboking seorang gadis untuk kepuasan nafsunya. Terlihat dari setiap kali Aku melihat ulahnya membonceng beberapa wanita panggilan.

Sewaktu Aku terjebak dalam kesunyian dan terpojok suatu kebejatan, tanpa bisa berontak apalagi melawan, karena Aku hanya seorang perempuan.

Dikala Aku pasrah akan suatu keadaan, akan keperawanan yang akan direnggut oleh mereka. Dengan gagahnya Alex datang bersama dua sahabatnya, memukul orang-orang tersebut dengan batang balok yang digenggamnya '' bEegg...Buggh...begggh...buGgg..''. Sampai merekapun lari terbirit-birit.

'' hiiiKkkzz.......hikKkzzzz ''

Sewaktu Aku menangis, dengan sifat jentel yang dimilikinya, ia raih selembar sapu tangan dari balik saku kantong celana jinsnya dan diusapkan olehnya untuk menghapus air mataku. Disitu Aku merasa terlindungi dan berhutang budi pada Alex.

Alex mengantarkan Aku pulang, untuk memastikan Aku benar-benar aman. Disepanjang perjalanan tiada hentinya Alex menyemangatkanku dengan seruan-seruan kata bijaknya.

Sesampainya dihalaman rumahku, isak tangisku belum juga mereda. Tanpa terfikir olehku. Ayahku ( Pak Chandra ) yang sedang mencuci mobil, tertatap kearah kami dan dihentikan proses mencucinya. Seraya ayahku menghampiri kami dengan tatap misteriusnya.

'' PrrRraaaakkkk.....''

Tanpa cakap apapun, Alex ditampar oleh ayahku.

'' ArrrRrrhhhh.......'', Memerah pipi Alex sambil diusap olehnya.

'' Ayah.....!!! ayah apa-apaan sie...????? '', bentaku kesal.

'' Karena dia sudah bikin nangis kamu...!!!! '', tegas ayahku.

'' Dia yang sudah menyelamatkanku Ayah....tadi Aku hampir diperkosa..!!! '', jelasku.

'' MA...AF...Pak....??? '', potong kata Alex.

'' om yang harusnya minta maaf nak...!!!! '', gumam ayahku.

'' iya....ga papa oM....!!! Aku tau, itu semua karena rasa sayang Om pada Dhede....!!! '', sikap bijak terlontar lagi dari kecap mulut Alex.

'' Iya..tapi om tetep minta maAf....nama kamu siapa nak..?? ''

'' iya oM...beneran ga papa ko....!!! Saya Alex om...''

'' Kamu sih...disuruh pulang baliknya dijemput ga mau...!!! '', kecap ayahku memarahiku.

'' maaaa....Af ayah.....'', lontar penyesalanku.

'' SuDah...yang penting tak terjadi apa-apa pada Dhede...!! Aku balik ea...OM...dhede......'', lagi-lagi kecap bijak terlontar dari bibir seorang Alex.

'' ga masuk dulu nak Alex...?? ''

'' ngGaa oM....mau pamit saja....kasihan bapak ibuku menunggu dirumah....!!! .. WASSALAMU'ALAIKUM...''

'' WALAIKUM SALAM...'', kecapku seraya bebarengan sama ayah.

Alex menjauh pergi dari pandanganku dan ayah. Aku dan ayahpun seraya masuk ke rumah.

Dihari berikutnya, sewaktu jam istirahat sekolah berlangsung. Aku mencari-cari Alex untuk terima kasih secara langsung serta mengajaknya makan bareng.

Disudut sekolah, jauh dari keramaian, terlihat sosok Alex dengan seriusnya membaca catatan pelajaran. Kutitahkan langkahku perlahan menghampirinya. Tanpa suara yang tertera dari pijakan kaki yang melangkah.

'' DUuuuoOorrrr......''

Aku mengagetkan Alek yang sedang fokus belajar dari belakang. Seraya diusap-usap dadanya yang terlihat nampak kaget karena ulah jahilku.

'' Woy Alex.,.makan yu..!! ''

'' Ogah ah...nanti Aku ada jadwal ulangan...Aku takut hasilnya tidak memuaskan..!!! MAAF YA DHE...??? '', tolak Alex akan tawaran makan dariku.

'' yasudah....nanti saja.,.!!! Nanti baliknya bareng ya,..bye Alex...!! ''

'' Ok.....!!! '' , balas Alex terima ajakanku pulang bareng.

Aku melangkah melaju menuju kantin, karena lapar yang tak tertahan. Dikantin Aku mulai mencerna akan kebaikan dari sosok seorang Alek. Tersenyum-senyum sendiri Aku dihidangkan oleh khayalan-khayalan tentang Alex. Mengingat jasa baiknya untuku, dan Aku diperlakukan olehnya layaknya seorang ratu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar