Sepanjang sisiran ibukota.
Tua muda meminta punuh iba.
Ringan tangan memohon belas kasihan.
Tertutup raut, paras yang busuk.
Tatkala hidup bermuara uji dan coba.
Tak terfikir oleh mereka, karena nafsu dunia yang diagungkanya.
Memohon dan menangis.
Seakan air mata terkuras habis.
Tak ada surga dalam hidupnya.
Karena dia tak mau berusaha, layaknya TUHAN menciptakannya.
Butir penyesalan selalu ia bawa.
'' KENAPA HARUS AKU TERLAHIR KE DUNIA ''
Betapa inginku mengentaskanya.
Dari pemikiran dan prasangka buruknya.
Sedangkan ia harusnya mensyukurinya.
Dengan kesempurnaan fisik yang diberi TUHAN kepadanya.
Mungkin aku bodoh..!!
Tapi tak sebodoh pola pikirnya.
Karena aku masih punya usaha.
Pijaki langkah, hingga tutup cerita.
By. A baim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar